Yang saiya ingat saat pertama kali masuk SD, rasanya biasa saja. Jutru
bisa dibilang saiya lupa rasanya. Yang paling saiya ingat justru bagaimana
rasanya saat detik-detik kelulusan SMA, saat dimana saiya sudah tidak lagi
mengenakan seragam, tidak lagi harus bangun pagi-pagi dan sebagainya.
Setidaknya, seharusnya saiya merasakan itu.
Sayangnya Tuhan berkehendak lain.
Saiya harus menerima kenyataan saiya tidak bisa melanjutkan sekolah ke
perguruan tinggi seperti halnya teman-teman saiya. Stress pastinya memang,
bahkan saiya terserang sindrom anti-sosial yang lumayan parah, haha.
Setelah kurang lebih 10 bulan “mengurung” diri dirumah, akhirnya saiya
setuju untuk mencoba kerja. Oke, untuk jelasnya tentang pekerjaan saiya bisa
klik disini.
Tahun 2010 saiya memutuskan untuk mengambil gelar Sarjana. Pada semester
awal, saiya melewatinya dengan mudah, malah terkesan sangat mudah hingga
sedikit membuat saiya bosan (penyakit sombong, kumat). Setidaknya hingga
semester IV saiya menikmati perkuliahan hingga tiba pada saat saiya mulai
terserang penyakit yang selalu menyerang mahasiswa semester akhir.
Pada semester V saiya mulai kehilangan “nafsu” belajar dan konsentrasi
saiya sering terpecah pada hal-hal yang non-akademis. Akhirnya saiya mulai
mengkhawatirkan nilai semester saiya. Saiya selamat hingga semester V, hanya
ada huruf A dan B yang menghiasi LHS saiya (bangga). Namun hanya bertahan
hingga semester V saja. Penyakit yang menyerang saiya mulai menyebar pada
teman-teman saiya lainnya. Menginjakkan kaki di semester VI menyadarkan saiya
bahwa selama ini saiya terlalu banyak bermain-main, saiya stress. Ada satu
huruf C menyelip diantara nilai-nilai yang lain, mana penyusunan skripsi tepat
di depan mata pula.
Setelah menyelesaikan PKL pada Juli 2013 lalu, saiya harus menyelesaikan
Laporan PKL agar bisa di ujiankan secepatnya, tapi jangankan mau ujian, saiya
baru menyelesaikan Laporan PKL saiya tepat 1 minggu sebelum jadwal ujian saiya,
haha. Hingga saat ini saiya justru belum menyelesaikan perbaikan Laporan PKL
saiya setelah ujian tanggal 12 Oktober 2013 lalu.
Penyakit paraah, setelah keenakan di semester awal akhirnya kerasa juga
menderitanya semester akhir. Lucunya, yang lain jutru terserang penyakit ini
sesaat saja. Kenapa? Kenapa?
Alasannya gampang, tinggal cari orang untuk buat skripsi.
What the ?!
Maaf, saiya bukannya sok suci, alasan saiya ga mau cari orang untuk bikin
skripsi saiya cuman satu, yaitu... saiya ga punya dana buat ngebayar itu orang,
terlagi kabar-kabarnya biayanya berkisar 4-8 juta rupiah. Weleh, jangankan buat
gituan, biaya semester aja udah pontang-panting nyarinya, haha. Untuk
kebanyakan orang sih uang segitu murah, tapi sorry mas bro en mbak sis, saiya
bukan orang kaya, ya emang saiya juga ga mau dibilang miskin, haha.
Jika saiya berusaha, saiya yakin saiya bisa melakukannya. Walo ga sebagus
yang seharga 8 juta rupiah, tapi setidaknya itulah yang bisa saiya kerjakan,
hasil jerih payah sendiri.
Tapi ada masalah sekarang.
Saiya ga tahu mau ngangkat judul apa.
Sialnya, otak saiya lebih ngadat dari otaknya Patrick Star. Walo udah
dijeduk-jeduk ke dinding tetap ga mau jalan, malah puyeng.
13 Oktober 2013 lalu, saiya nekat mengajukan 3 judul, yang ketiganya
bener-bener acakadul. Jikapun salah satunya (ternyata) lolos, saiya pasti akan
ganti. Ampyun DJ, judul yang saiya ajukan lumayan bikin rambut saiya makin
sering rontok. Saiya ga mau dibilang kelewat pintar gara-gara kepala jadi
botak. Masalahnya karena kata “kelewat pintar” kayaknya terlalu lebay, saiya ga
pintar-pintar amat juga ga bodo-bodo amat, standar lah.
Karena
ini kayaknya sudah jadi penyakit “keturunan”, saiya sarankan untuk yang masih
berada disemester awal, jangan sia-siakan waktumu !!! kalo udah kayak saiya,
ntar sembuhnya susah.
Cipph, cemungud !!! >.<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar